About

Rabu, 09 Desember 2015

Semua Tentang Resistor



http://www.elektronikabisa.com/wp-content/uploads/2015/05/Resistor.jpg
Pengertian Resistor
Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω). Sebutan “OHM” ini diambil dari nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm yang juga merupakan seorang Fisikawan Jerman. Selain nilai resistansinya (Ohm) resistor juga memiliki nilai yang lain seperti nilai toleransi dan kapasitas daya yang mampu dilewatkannya. Semua nilai yang berkaitan dengan resistor tersebut penting untuk diketahui dalam perancangan suatu rangkaian elektronika oleh karena itu pabrikan resistor selalu mencantumkan dalam kemasan resistor tersebut.

Jenis-jenis Resistor
Pada umumnya Resistor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah Fixed Resistor, Variable Resistor, Thermistor dan LDR.
A. Fixed Resistor
 
Fixed Resistor adalah jenis Resistor yang memiliki nilai resistansinya tetap. Nilai Resistansi atau Hambatan Resistor ini biasanya ditandai dengan kode warna ataupun kode
Yang tergolong dalam Kategori Fixed Resistor berdasarkan Komposisi bahan pembuatnya diantaranya adalah :
Carbon Composition Resistor (Resistor Komposisi Karbon)
Resistor jenis Carbon Composistion ini terbuat dari komposisi karbon halus yang dicampur dengan bahan isolasi bubuk sebagai pengikatnya (binder) agar mendapatkan nilai resistansi yang diinginkan. Semakin banyak bahan karbonnya semakin rendah pula nilai resistansi atau nilai hambatannya.
Nilai Resistansi yang sering ditemukan di pasaran untuk Resistor jenis Carbon Composistion Resistor ini biasanya berkisar dari 1Ω sampai 200MΩ dengan daya 1/10W sampai 2W.
Carbon Film Resistor (Resistor Film Karbon)
Resistor Jenis Carbon Film ini terdiri dari filem tipis karbon yang diendapkan Subtrat isolator yang dipotong berbentuk spiral. Nilai resistansinya tergantung pada proporsi karbon dan isolator. Semakin banyak bahan karbonnya semakin rendah pula nilai resistansinya. Keuntungan Carbon Film Resistor ini adalah dapat menghasilkan resistor dengan toleransi yang lebih rendah dan juga rendahnya kepekaan terhadap suhu jika dibandingkan dnegan Carbon Composition Resistor.
Nilai Resistansi Carbon Film Resistor yang tersedia di pasaran biasanya berkisar diantara 1Ω sampai 10MΩ dengan daya 1/6W hingga 5W. Karena rendahnya kepekaan terhadap suhu, Carbon Film Resistor dapat bekerja di suhu yang berkisar dari -55°C hingga 155°C.
Metal Film Resistor (Resistor Film Logam)
Metal Film Resistor adalah jenis Resistor yang dilapisi dengan Film logam yang tipis ke Subtrat Keramik dan dipotong berbentuk spiral. Nilai Resistansinya dipengaruhi oleh panjang, lebar  dan ketebalan spiral logam.
Secara keseluruhan, Resistor jenis Metal Film ini merupakan yang terbaik diantara jenis-jenis Resistor yang ada (Carbon Composition Resistor dan Carbon Film Resistor).
Cicin warna yang terdapat pada resistor terdiri dari 4 ring 5 dan 6 ring warna. Dari cicin warna yang terdapat dari suatu resistor tersebut memiliki arti dan nilai dimana nilai resistansi resistor dengan kode warna yaitu :
  1. Resistor dengan 4 cincin kode warna
Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 3 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warnake 4 menunjukan nilai toleransi resistor.
  1. Resistor dengan 5 cincin kode warna
Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 4 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warna ke 5 menunjukan nilai toleransi resistor.
  1. Resistor dengan 6 cincin warna
Resistor dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama dengan resistor dengan 5 cincin warna dalam menentukan nilai resistansinya. Cincin ke 6 menentukan coefisien temperatur yaitu temperatur maksimum yang diijinkan untuk resistor tersebut.
Resistor dengan kode huruf dapat kita baca nilai resistansinya dengan mudah karenanilia resistansi dituliskan secara langsung. Pad umumnya resistor yang dituliskan dengan kode huruf memiliki urutan penulisan kapasitas daya, nilai resistansi dan toleransi resistor. Kode huruf digunakan untuk penulisan nilai resistansi dan toleransi resistor.
Kode Huruf Untuk Nilai Resistansi :
  • R, berarti x1 (Ohm)
  • K, berarti x1000 (KOhm)
  • M, berarti x 1000000 (MOhm)
Kode Huruf Untuk Nilai Toleransi :
  • F, untuk toleransi 1%
  • G, untuk toleransi 2%
  • J, untuk toleransi 5%
  • K, untuk toleransi 10%
  • M, untuk toleransi 20%


B. Variable Resistor
Variable Resistor adalah jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah dan diatur sesuai dengan keinginan. Pada umumnya Variable Resistor terbagi menjadi Potensiometer, Rheostat dan Trimpot.
Bentuk dan Simbol Variable Resistor : 
Potensiometer
Potensiometer merupakan jenis Variable Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah dengan cara memutar porosnya melalui sebuah Tuas yang terdapat pada Potensiometer. Nilai Resistansi Potensiometer biasanya tertulis di badan Potensiometer dalam bentuk kode angka.
Rheostat
Rheostat merupakan jenis Variable Resistor yang dapat beroperasi pada Tegangan dan Arus yang tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat resistif dan pengaturan Nilai Resistansi dilakukan dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas Toroid.
Preset Resistor (Trimpot)
Preset Resistor atau sering juga disebut dengan Trimpot (Trimmer Potensiometer) adalah jenis Variable Resistor yang berfungsi seperti Potensiometer tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dan tidak memiliki Tuas. Untuk mengatur nilai resistansinya, dibutuhkan alat bantu seperti Obeng kecil untuk dapat memutar porosnya.
C. Thermistor (Thermal Resistor)
Thermistor adalah Jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat dipengaruhi oleh suhu (Temperature). Thermistor merupakan Singkatan dari “Thermal Resistor”. Terdapat dua jenis Thermistor yaitu Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient).
Bentuk dan Simbol Thermistor : 
 
 D. LDR (Light Dependent Resistor)
LDR atau Light Dependent Resistor adalah jenis Resistor yang nilai Resistansinya dipengaruhi oleh intensitas Cahaya yang diterimanya. Untuk lebih jelas mengenai LDR, Silakan baca : Pengertian LDR dan Cara Mengukurnya.
Bentuk dan Simbol LDR : 
 

Fungsi Resistor

Dalam rangkaian listrik, resistor memiliki peran penting untuk membatasi arus dan berperan penting pada bagian aktif seperti transistor dan IC. Berikut beberapa fungsi yang terdapat pada resistor:
  1. Membatasi arus dan tegangan pada transistor.
    Transistor pada dasarnya membutuhkan tegangan dasar yang rendah untuk membuat tegangan tinggi mengalir melalui terminal. Namun tegangan dasar cukup rentan terhadap arus tinggi, sehingga resistor dibutuhkan untuk mmebatasi arus menyediakan tegangan dasar pengaman.
  2. Membatasi arus pada LED.
    Seperti pada transistor, LED juga terlalu sensitif terhadap arus tinggi. Resistor yang ditempatkan pada rangkaian dengan LED akan membuat arus mengalir sesuai yang dibutuhkan.
  3. Pengatur waktu dalam rangkaian.
    Komponen pengatur waktu pada rangkaian timer dan oscillator selalu menggunakan kombinasi resistor dan kapasitor. Waktu dibutuhkan untuk mengisi atau membuang muatan listrik dan memicu rangkaian. Resistor secara efektif digunakan untuk mengatur proses pengisian dan pembuangan muatan tersebut dengan nilai yang bervariasi untuk mendapatkan interval waktu yang berbeda.
  4. Melindungi arus pendek.
    Inisiasi pengaktifan power supply dapat menimbulkan tegangan berbahaya bagi rangkaian listrik yang dapat berbahaya bagi komponen penting. Resistor yang terhubung secara seri dengan terminal power supply pada rangkaian dapat membatasi tegangan meningkat secara mendadak dan menghindari bahaya yang dapat terjadi. Resistor tersebut umumnya memiliki nilai yang rendah sehingga tidak akan mempengaruhi kapasitas dari rangkaian secara keseluruhan.
Resistor juga berguna dalam berbagai perangkat elektronik sebagai komponen pendukung dalam menjalankan fungsi tertentu. Saat kita ingin menurunkan volume pada speaker, kita mesti memutar tombol volume dan mengatur suara sesuai yang diinginkan. Hal tersebut terjadi karena tombol volume sebenarnya merupakan bagian dari komponen listrik yang bernama variable resistor.
Ketika kita memutar tombol volume untuk menurunkan suara, kita sebenarnya meningkatkan hambatan pada rangkaian listrik. Hal ini membuat arus yang mengalir pada rangkaian menurun. Dengan arus yang semakin menurun, semakin sedikit energi yang dibutuhkan pada speaker sehingga volume suara jadi semakin rendah.

Resistor Seri dan Paralel

Resistor biasanya disusun secara seri atau paralel pada rangkaian listrik. Ketika resistor disusun secara seri atau paralel, sambungan ini akan menghasilkan hambatan total yang dapat dihitung menggunakan persamaan matematika tertentu. Nilai hambatan tersebut akan sangat berguna jika kita ingin mengatur nilai hambatan tertentu.
Rangkaian Resistor Seri

Nilai hambatan pada rangkaian resistor seri dapat dihitung dengan menjumlah hambatan dari setiap resistor. Misalnya kita dapat menyusun secara seri 2 resistor bermuatan 1 kΩ dan 1 resistor 200 Ω untuk memperoleh nilai hambatan total 2,2 kΩ.
Rangkaian Resistor Paralel


Perhitungan nilai hambatan pada resistor paralel dapat dilakukan sesuai dengan rumus berikut:

Perhitungan pada rangkaian resistor paralel memang lebih rumit dibanding rangkaian seri. Misalnya pada tiga resistor dengan nilai hambatan 3 kΩ yang dirangkai secara paralel akan menghasilkan nilai hambatan total 1 kΩ.

Sumber :


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Mengenai Saya

Foto saya
Dwi Adi Wijaya 140534603503 S1 Pendidikan Teknik Elektro 2014 Universitas Negeri Malang

Blogger templates