
Ini adalah kerja keras yang luar biasa, tetapi speaker melakukannya setiap kali memainkan musik. Alat yang mengatur kerja speaker agar bergerak cepat dan bergerak lambat adalah driver. Itu sebabnya mengapa boks speaker dilengkapi driver spesialis treble untuk menggerakkan tweeter, dan driver spesialis bass untuk menggerakkan sub-woofer. Jadi pekerjaan utama cross-over (X-over) adalah membagi-bagi frekuensi dan mengirimkannya ke driver yang sesuai.
Tetapi X-over bekerja lebih lagi. Driver speaker membutuhkan banyak bantuan. Mereka sensitif terhadap beberapa frekuensi, sehingga proses ekualisasi (EQ) akan sangat bermanfaat bagi mereka. Tweeter juga lebih sensitif dari woofer dan butuh di-seimbangkan (balance) dengan woofer agar tidak terlalu keras. Karena itu, tugas kedua X-over adalah untuk memanipulasi sinyal yang dikirimnya ke driver sehingga :
-Sinyal dalam frekuensi sesuai dengan tiap driver sehingga suara yang dihasilkan maksimal
-Driver-driver yang berdekatan berbagi tugas dengan sesuai (tweeter tidak mengambil jatah frekuensi woofer, woofer tidak mengambil jatah frekuensi sub-woofer, dst.)
-Output driver yang berbeda-beda diseimbangkan sehingga menghasilkan kekerasan sama.
Sebuah speaker lengkap umumnya mempunyai 2 hingga 4 jenis atau komponen driver yang dipergunakan untuk menangani frekuensi suara yang berbeda. Keempat komponen driver speaker mempunyai tugas yang berbeda-beda dalam menangani suara yang dikirimkan oleh amplifier. Driver yang dimaksud adalah
- Tweeter. Tweeter bertugas untuk memproduksi suara tinggi. Umumnya suara-suara seperti kaca pecah, dentingan besi, serta suara burung akan diproduksi oleh komponen tersebut dalam sebuah speaker.
- Middle. Untuk suara yang lebih rendah seperti suara vokal, suara jenis ini biasanya ditangani oleh speaker middle.
- Woofer. Woofer merupakan salah satu komponen yang memproduksi suara mid bas dan suara bas pada umumnya.
- Subwoofer. Komponen ini lebih banyak dipergunakan untuk memproduksi suara frekuensi rendah yang bisa mencapai di bawah 20 Hz. Umumnya getaran dan dentuman bom akan diproduksi oleh driver tersebut.
Sebuah suara tinggi yang disalurkan ke bas tidak akan diproduksi dengan baik oleh woofer, akibatnya bukannya suara yang dihasilkan, tetapi sebaliknya malah menghasilkan distorsi bagi suara yang dihasilkan.
Demikian juga suara bass rendah yang seharusnya ditangani oleh subwoofer jika dimasukkan ke dalam driver tweeter akan menyebabkan komponen tersebut putus. Selain itu juga berkemungkinan menghasilkan suara kresek akibat tendangan bass pada driver tweeter.
Peran Crossover Network Atau Rangkaian Pembagi Suara .
Crossover merupakan sebuah rangkaian yang terdiri dari gabungan antara LCR atau lilitan, kapasitor dan resistor.- Crossover dirangkai dengan menggunakan komponen kapasitor yang bertujuan untuk membatasi agar bass tidak bisa lewat dan masuk ke tweeter yang disebut High Pass Filter (HPF)
- Induktor bertujuan untuk menghalangi frekuensi suara tinggi agar tidak masuk ke driver woofer atau subwoofer yang disebut dengan Low Pass Filter (LPF).
- Sedangkan perpaduan antara keduanya akan menghalangi suara yang terlalu tinggi dan suara yang terlalu rendah untuk masuk ke middle yang nantinya disebut juga dengan Band Pass Filter (BPF).
Fungsi rangkaian crossover pasif dalam speaker merupakan perpaduan antara 2 atau 3 jenis filter tersebut. Dengan adanya rangkaian tersebut, suara yang disalurkan juga akan tepat sasaran, sehingga kualitas suara lebih jernih dan lebih efisien dalam penggunaan tenaga amplifier.
http://www.wikikomponen.com/fungsi-rangkaian-crossover-pasif-dalam-speaker/
http://www.nafirimusic.com/?page=pt_artikel&ida=2281&judul=Prinsip%2520dan%2520fungsi%2520kerja%2520crossover
0 komentar:
Posting Komentar