MAKALAH
BAHASA
INDONESIA KEILMUAN
“Gas Buangan
Sepeda Motor Penghasil Listrik”
Disusun untuk Memenuhi Matakuliah
Bahasa Indonesia Keilmuan
Yang Dibimbing oleh Bapak Teguh Tri Wahyudi
Disusun Oleh :
Dwi
Adi Wijaya (140534603503)
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS
TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM
STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
SEPTEMBER
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Pada era yang telah maju sekarang
ini telah banyak diciptakan mesin. Mesin berada di setiap tempat dimana manusia
berada. Mesin merupakan suatu alat yang digunakan untuk mempermudah kegiatan
yang dilakukan oleh manusia. Penggunaan mesin memberikan sangat banyak
kemudahan bagi manusia untuk melakukan
berbagai hal. Namun penggunaan mesin ini sering kali terlalu berlebihan
sehingga membuat manusia menjadi selalu bergantung pada mesin. Ketergantungan
ini pastinya akan membuat manusia tidak produktif dalam melakukan suatu hal
tanpa mesin. Beberapa mesin dapat digunakan langsung dengan menggunakan tenaga
manusia (missal : penyerut es, gergaji) sedangkan beberapa mesin yang lain
merupakan mesin elektronik yang bekerja dengan menggunakan tenaga listrik
(missal : handphone, kipas angin). Tenaga listrik yang dibutuhkan pun
bervariasi berdasarkan fungsi mesin yang digunakan. Untuk saat ini sebagian
besar manusia sudah menggunakan handphone yang dikategorikan sebagai mesin
elektrik dengan tenaga listrik yang kecil. Namun kebanyakan dari para pengguna
masih menyepelekan ketersediaan tenaga listrik dengan jumlah kecil tersebut
sehingga mereka kadangmengalami kesulitan
Sepeda
motor merupakan mesin yang sering bahkan setiap hari kita pergunakan. Sepeda
motor merupakan mesin dengan tenaga minyak bumi yang digunakan sebagai alat
transportasi. Sepeda motor yang berfungsi sebagai alat transportasi ketika
digunakan akan memberikan gas buangan yang cukup banyak yang terkadang juga
dalam waktu yang cukup lama sebagai limbah mesin.
Banyaknya
gas buangan ini tentunya akan memiliki efek samping yang masih dapat
dimanfaatkan. Gas buangan sepeda motor ini masih dapat kita manfaatkan sebagai
sumber penghasil listrik. Gas yang ada memiliki energy yang dapat menggerakkan
sebuah turbin generator kecil. Pemanfaatan penghasil listrik menggunakan gas
buangan dari sepeda motor ini memiliki prinsip dasar seperti Pembangkit Listrik
Tenaga Angin.
B. RUMUSAN
MASALAH :
1. Bagaimanakah
mengkonversikan energi yang ada pada gas buangan menjadi energi listrik?
2. Bagaimana
cara pemasangan alat agar tidak mengganggu keselamatan berkendara.
3. Apakah
efeksamping penambahan alat pada mesin
C. TUJUAN
1. Mengetahui
cara mengkonversi energi yang ada pada gas buangan menjadi energy listrik.
2. Mengetahui
cara pemasangan alat sehingga tidak mengganggu keselamatan berkendara.
3. Mengatasi
efek samping penambahan alat terhadap mesin motor.
BAB
II
PEMBAHASAN
Mesin adalah alat mekanik atau
elektrik yang
mengirim atau mengubah energi untuk melakukan atau membantu pelaksanaan tugas
manusia. Biasanya membutuhkan sebuah masukan sebagai pelatuk, mengirim energi
yang telah diubah menjadi sebuah keluaran, yang melakukan tugas yang telah
disetel. Mesin dalam bahasa Indonesia sering pula disebut dengan sebutan
pesawat, contoh pesawat telepon untuk tejemahan bahasa Inggris telephone
machine. Namun belakangan kata pesawat cenderung mengarah ke kapal terbang.
Mesin telah mengembangkan kemampuan manusia sejak sebelum adanya catatan
tertulis. Perbedaan utama dari alat sederhana dan mekanisme atau pesawat
sederhana adalah sumber tenaga dan mungkin pengoperasian yang bebas. Istilah
mesin biasanya menunjuk ke bagian yang bekerja bersama untuk melakukan kerja.
Biasanya alat-alat ini mengurangi intensitas gaya yang dilakukan, mengubah arah
gaya, atau mengubah suatu bentuk gerak atau energi ke bentuk lainnya.
Dalam hubungannya dengan sepeda
motor, mesin sepeda motor mengubah energy kimia menjeadi energy gerak dan
memberikan efek samping berupa energy suara,
panas serta tekanan. Energy yang terkandung dalam efek samping ini masih
dianggap tidak berguna sehingga
keberadaannya sering diabaikan. Efek samping yang masih merupakan energy ini
dikeluarkan sebagai sampah motor melalui area sekitar mesin serta yang utama
yaitu bagian knalpot yang pada dasarnya digunakan sebagai piranti pembuangan..
Energy yang disalurkan melalui knalpot adalah energy panas dan tekanan.
Energy yang disalurkan pada knalpot
ini masih dapat ditangkap dan digunakan kembali. Energy berupa tekanan dan
panas dapat diubah menjadi bentuk energy lain. Pada kesempatan kali ini energy
berupa tekanan dapat diubah menjadi energy listrik dengan daya yang disesuaikan
dengan energy tekanan yang ada. Pada area yang memiliki sumber tekanan dapat
dipasang sebuah generator kecil yang dapat disesuaikan dengan energy yang ada. Generator
dikemas sedemikian rupa sehingga dapat menangkap tekanan yang berasal dari
knalpot dengan maksimal. Tekanan yang diberikan knalpot disalurkan pada turbin
generator dengan pemasangan kipas yang akan berputar ketika sepeda motor
dinyalakan sehingga didapatkan energy listrik.
Gambar 1.
pemasangan generator yang sudah dikemas pada knalpot motor.
Spesifikasi generator juga perlu
diperhitungkan. Dalam kasus ini menggunakan generator yang menghasilkan
tegangan rendah. Hal ini dilakukan mengingat tekanan yang digunakan sebagai
sumber energy tidak terlalu besar. Generator yang telah dipasang pada knalpot
kemudian dihubungkan pada rangkaian penyetabil tegangan agar tegangan keluaran
menjadi stabil meskipun tekanan yang dihasilkan motor berubah-ubah berdasarkan
kecepatan motor.
Rangkaian penyetabil tegangan
terdiri dari beberapa komponen elektronik yaitu :
1. Capasitor 470uF/16V
2. Capasitor 47uF/10V
3. Resistor 470 Ohm
4. IC 7805
5. LED
Berikut ini rangkaian penyetabil
sinyal
Gambar 2 .
rangkaian penyetabil tegangan
Pemasangan kemasan generator serta
pengkabelan harus disesuaikan sehingga keberadaannya tidak mengganggu kinerja
mesin dan keselamatan berkendara. Pengkabelan hendaknya dilekatkan pada
bagian-bagian sepeda motor. Pengkabelan yang baik tentunya yang tidak terlalu
kendur tetapi tetap fleksibel terhadap gerak sepeda motor. Pengkabelan yang
tidak terlalu kendur diharapkan agar kabel tidak tertarik atau tersangkut
ketika ada suatu gerakan. Pemasangan generator harus diberikan jarak yang tepat
agar pengkonversian energy tetap maksimal tetapi tidak menyebabkan penyumbatan
saluran keluaran pada mesin. Berikut ini tanda-tanda apabila pemasangan
generator yang kurang tepat terhadap mesin.
·
Mesin
akan lebih sulit untuk dinyalakan.
·
Mesin akan
menjadi cepat panas karena sirkulasi udara terhambat di dalam mesin.
·
Seal oil atau
oli sil pada klep atau katup dan sil magnet akan cepat rusak, efeknya oli akan
merembes ke ruang bakar dan akan ikut terbakar sehingga knalpot akan
mengeluarkan asap putih.
KESIMPULAN
Energy kecil yang
berada disekitar kita tak sepantasnya kita abaikan. Kita dapat menangkap energy
tersebut dan mengubahnya menjadi energy yang dapat kita gunakan kembali. Sama
halnya dengan energy gas buangan sepeda motor yang dapat kita tangkap dan ubah
menjadi energy listrik berdaya rendah. Energy yang didapatkan disesuaikan
dengan tekanan dan spesifikasi generator yang dipasang. Energy yang dihasilkan
dapat disimpan pada alat penyimpanan energy seperti baterai, aki dan
sejenisnya.
Pemasangan generator sebagai alat
pengonversi energy harus dilakukan dengan mengutamakan keselamatan berkendara.
Selain itu pemasangan alat harus memperhatikan efek pemasangan alat terhadap system
ekskresi mesin sepeda motor. Pemasangan alat tidak boleh memberikan efek karena
prioritas utama merupakan penggunaan mesin sepeda motor kemudian pemanfaatan
ekskresi mesin sepeda motor
Daftar Pustaka
-
fadlilahhamam.blogspot.com/2012/06/inilah-tanda-knalpot-buntu.html
-
http://emfatah.blogspot.co.id/2011/05/cara-menurunkan-tegangan-5-volt.html
0 komentar:
Posting Komentar